Besaran dan Satuan (Part 1)



Tahukah kalian apa saja yang biasa diukur oleh orang pada zaman dahulu? Pada zaman dahulu orang biasanya hanya mampu mengukur panjang atau luas sesuatu. Di samping panjang dan luas suatu benda, mereka juga biasa menimbang massa suatu benda, misalnya massa satu karung padi. Tahukah kalian bagaimana mereka menyatakan hal pengukuran ini? Mereka menyatakan hal pengukuran panjang tersebut dengan jengkal, atau depa. Begitu pula luas suatu benda dengan tumbak atau bata. Untuk massa suatu benda mereka pun sering menyatakan hasilnya dengan pikul atau dacin. Nah, dalam fisika panjang dan massa disebut besaran, sedangkan jengkal, depa, tumbak, atau pun pikul dan dacin disebut satuan. Namun karena satuan yang digunakan berbeda-beda, maka satuan seperti itu tidak berkembang. Untuk dapat memahami tentang pengukuran lebih lanjut, pelajarilah materi bab ini dengan seksama.
Kata kunci : akurat, signifikan, konversi, vektor
Dalam fisika diperlukan pengukuran-pengukuran yang teliti agar pengamatan gejala alam dapat dijelaskan dengan akurat. Pada pengukuran-pengukuran kita berbicara tentang suatu besaran (kuantitas) yang dapat diukur, dan disebut besaran fisis. Contoh besaran fisis, antara lain: panjang, massa, waktu, gaya, simpangan, kecepatan, panjang gelombang, frekuensi, dan seterusnya. Kemampuan untuk mendefinisikan besaran-besaran tersebut secara tepat dan mengukurnya secara teliti merupakan suatu syarat dalam fisika.
Pengukuran adalah suatu proses pembandingan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang dianggap sebagai patokan (standar) yang disebut satuan. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar suatu satuan dapat digunakan sebagai satuan yang standar.
Syarat tersebut antara lain :
1. Nilai satuan harus tetap, artinya nilai satuan tidak tergantung pada cuaca panas atau dingin, tidak tergantung tempat, tidak tergantung waktu, dan sebagainya.
2. Mudah diperoleh kembali, artinya siapa pun akan mudah memperoleh satuan tersebut jika memerlukannya untuk mengukur sesuatu.
3. Satuan dapat diterima secara internasional, dimanapun juga semua orang dapat menggunakan sistem satuan ini.
Sistem satuan yang digunakan saat ini di seluruh dunia adalah sistem satuan SI. SI adalah kependekan dari bahasa Perancis Systeme International d’Unites(Satuan Internasional). Sistem ini diusulkan pada General Conference on Weights and Measures of the International Academy of Science pada tahun 1960.
Hasil pengukuran akan akurat jika kita mengukur dengan alat ukur yang tepat dan peka. Penggunaan alat ukur yang tidak tepat dan tidak peka, maka pembacaan nilai pada alat ukur yang tidak tepat akan memberi hasil pengukuran yang tidak akurat atau mempunyai kesalahan yang besar. Ketepatan hasil ukur salah satunya ditentukan oleh jenis alat yang digunakan. Penggunaan suatu jenis alat ukur tertentu ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: ketelitian hasil ukur yang diinginkan, ukuran besaran yang diukur, dan bentuk benda yang akan diukur.
·     Untuk mengukur besaran panjang sering digunakan mikrometer sekrup, jangka sorong, mistar, meteran gulung, dan sebagainya.
·      Untuk mengukur besaran massa sering digunakan neraca pegas, neraca sama lengan, neraca tiga lengan, dan sebagainya.
·            Untuk mengukur besaran waktu sering digunakan stopwatch, dan jam.
Untuk mengukur besaran suhu sering digunakan termometer Celsius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.
Ketelitian suatu pengukuran sangat ditentukan oleh ukuran besaran yang akan diukur dan alat ukur yang digunakan. Contoh jika kita akan menimbang sebuah cincin yang beratnya 5 gram tidak akan teliti jika diukur dengan alat ukur yang biasa dipakai untuk menimbang beras, jadi pengukuran cincin akan lebih teliti jika diukur menggunakan alat ukur perhiasan. Bentuk benda sangat menentukan jenis alat ukur yang akan digunakan. Contohnya untuk mengukur diameter dalam sebuah silinder yang berongga lebih cocok digunakan jangka sorong daripada sebuah mistar.

Posting Komentar untuk "Besaran dan Satuan (Part 1)"